Selasa, 11 April 2017

Andai, kata yang sering terucap

Andai saja aku dapat kembali ke masa lalu....
Andai saja aku dapat merubah semua hal yang telah terjadi...
Andai aku bisa memperbaiki semua kesalahan yang telah aku lakukan...
Andai aku jadi setampan/secantik mereka...
Andai aku sepintar dan secerdas mereka...
Andai saja aku sekaya mereka...
Andai saja aku menjadi orang yang berpretasi...
Andai aku seperti mereka...
Andai saja mereka dapat merasakan apa yang aku rasakan...
Akuilah Pasti kita mungkin kadang berandai-andai seperti itu kan? Atau bahkan sering? Ya tidak ada yang salah dengan itu apalagi berandai-andai itu membuat semangat tapi jangan terlalu sering karena itu hanya angan semata dan angan-angan akan membawa kita menempuh cara apapun untuk meraihnya jadi ber-anganlah sewajarnya, seperlunya dan sebisanya, jangan melakukan hal-hal buruk untuk meraih angan itu tapi yang menjadi salah dan jadi masalah adalah hal itu membuat kita drop and down tidak bisa melakukan apa-apa, kita seperti telah kalah sebelum berperang, bahkan mungkin menimbulkan rasa iri hati dengan pencapaian orang, hati-hati dengan sifat itu kita harus menghindarilah atau menyerap rasa iri itu menjadi seperti lebih positif misalnya kita semakin banyak belajar dan semakin mempererat perteman dengan orang yang kita andaikan berharap dapat ilmu dari mereka syukur-syukur kita menjadi seperti mereka, kan itu lebih baik?
Atau mungkin kita ubah andai-andai menjadi lebih baik, dari andai menjadi syukur
Andai aku secerdas mereka mungkin aku sudah sombong dan sering menindas yang lain,
Andai aku sekaya mereka mungkin aku sudah sombong dan bangga dengan harta-harta,
Andai saja aku dapat pergi ke masa lalu membuat perubahan dan memperbaiki kesalahan mungkin aku sudah menjadi orang yang bodoh yang tidak mau mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi,
Andai saja aku seperti mereka mungkin aku tidak bisa hidup seperti ini dan mungkin tak mampu menghadapi masalah apa yang di hadapi,
Asalnya berandai itu boleh tapi tidak merdampak buruk baik pada diri sendiri maupun orang lain tapi lebih baik kan bersyukur dengan yang ada sekarang toh kita juga belum tahu dimana dan seperti apa Alloh akan mengangkat derajat kita, berharap, berdo’a dan berusahalah untuk hasil yang baik tak perlu seperti mereka kita bisa menjadi diri sendiri dan berhasil dengan cara dan usaha kita sendiri, ya berbicara itu mudah tak seperti menghadapinya langsung, nah disitulah tantangan kita bisakah kita membuatnya lebih mudah dari sebuah kata-kata?